Cari Blog Ini

Rabu, 05 Mei 2010

Bahaya Getol Mengasul Soft Drink


Aneh tapi nyata, tapi begitulah faktanya. saat orang Amerika mulai sadar pada dampak buruk mengkonsumsi sukrosa, kita di sini malah bangga meniru pola makan mereka. Bakhan, lebih getol mengasup sof drink, permen, biskuit yang sudah dilapisi sukrosa, sampai gula dan sirup dari jagung yang kerap dipromosikan sebagai rendah kalori (padahal tidak begitu).

Banyak orang masih belum mengerti bahwa gula (gula dari tebu, sukrosa) mengandung glukosa dan fruktosa dengan perbandingan yang sama besar. Dalam kondisi "normal" (tidak berlebihan), glukosa dibakar melalui jalur "biasa" menjadi tenaga. sedangkan sisa pembakaran glukosa diubah menjadi asam lemak. pembakaran fruktosa pun harus melalui jalur pembakaran glukosa ini. Setelah sukrosa dicerna di usus, glukosa dan fruktosa masuk ke pembuluh darah dan hati. 

Itu normalnya. Bagaimana jika sukrosa yang dikonsumsi begitu banyak, sehingga timbul gelombang atau "banjir" glukosa dan fruktosa? Dampaknya, fruktosa tidak dapat masuk jalur pembakaran glukjosa, sehingga terpaksa menempuh jalan pintas, diubah menjadi gliserol-3-fosfat. Begitu juga dengan glukosa, jika banjirnya kelewatan, diubah pula menjadi gliserol-3-fosfat. 

Padahal, gliserol-3-fosfat ini dapat mengikat tiga asam lemak dan membentuk trigliserida. Trigliserida ada yang bebas beredar dalam darah, ada pula yang di simpan dalam jaringan lemak. Kabar buruknya, peningkatan kadar trigliserida dapat memicu penyakit jantung dan pembuluh darah (cardiovasculer), jika terjadi penurunan kadar HDL (kolesterol baik) disertai peningkatan kadar LDL (kolesterol jahat) dalam darah. 

Begitu berbahayanya trigliserida ini. kelebihan 800 mg/dl saja sudah dapat menyebabkan terjadinya penyakit pankreatitis akut atau radang kelenjar pankres. Itu pasalnya, penting menjaga kadar trigliserida tetap normal, di bawah 80mg/dl. Di hati, trigliserida bersama kolesterol dan beberapa jenis protein (apoprotein) kongkalikong membentuk lipoprotein jenis VLDL (very low density lipoprotein). 

VLDL bertugas mengangkut trigliserida ke jaringan tubuh untuk dimetabilosme menjadi tenaga (misalnya di otot) atau disimpan di jaringan lemak.Setelah keluar dari hati dan masuk ke pembuluh darah, sebagian trigliserida dikeluarkan dari VLDL oleh enzim lipoprotein lipase. 

Trigliserida yang dikeluarkan dari VLDL itu kemudian terurai menjadi gliserol-3-fosfat atau asam lemak. Asam lemaknya sebagian dipakai untuk pembakaran yang menghasilkan tenaga, sebagian disimpan lagi dalam jaringan lemak sebagai trigliserida lagi. Begitu terus, sampai akhirnya jumlah trigliserida makin lama makin banyak dan menimbulkan rantai penyakit. 

Dahulu, di AS, meningkatnya kasus kardivaskuler, obesitas, dan diabetes menimbulkan kekhawatiran, sekaligus gagasan untuk mengganti konsumsi lemak hewan dengan karbohidrat sebagai sumber energi. American Diabetes Association bahkan merekomendasikan energi dari lemak tidak boleh lebih dari 30%. Karbohidrat pun menggantikan posisi lemak sebagai sumber energi utama. 

Namun, sumber energi pengganti lemak hewan pun tak sepenuhnya aman. Karena belakangan terbukti, sukrosa terutamafruktosa, ternyata meningkatkan kadar trigliserida dan menurunkan kadar kolesterol baik darah, sehingga melambungkan jumlah pasien kardiovaskuler. Tak heran kalau The American Heart Association akhirnya menganjurkan pembatasan pemakaian sukrosa dan mengantikannya dengan tepung. 
Seperti kata orang bijak, jika hendak meniru, tirulah yang baik.

3 komentar:

ernawahyu mengatakan...

gitu bell...tapi km kalo ada sofdrink ko suka gak takut terjangkit ganguann...kesehatan

Noer_ Ainie mengatakan...

o...gtu ya..tp knp y orang2 skrg msih marak mengkonsumsinya.

Unknown mengatakan...

mungkin karena mereka sukanya serba instan, karena disebabkan mobilitas mereka yang tinggi dan di tuntut serba cepat jadi mereka melilih jank food sebagai solusia mereka padahal jelas sekali itu sangat merugi kan mereka, yah! walaupun kita dituntut dengan mobilitas tinggi, tapi ingat jangan sampai lupa dengan asupan gizi yang cukup dan jangan asal jajan sembarangan!