Cari Blog Ini

Kamis, 08 April 2010

Rabu, 07 April 2010

pemilihan dan sterilisasi eksplan

PEMILIHAN DAN STERILISASI EKSPLAN

A. PENDAHULUAN
Kultur jaringan (tissue culture)merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ serta menumbuhkannya dalam keadaan aseptik sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman utuh kembali.
Sebelum melakukan kulur jaringan untuk suatu tanaman kegiatan yang pertama harus dilakukan adalah memilih bahan induk yang akan diperbanyak. Tanaman tersebut harus jelas jenis, spesies, dan varietasnya serta harus sehat, bebas dari hama dan penyakit. Tanaman indukan sumber eksplan tersebut kemudian dikondisikan dan dipersiapkan secara khusus agar eksplan yang akan dikulturkan sehat dan dapat tumbuh baik serta bebas dari sumber kontaminan pada waktu dikulturkan secara invitro.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara memilih eksplan?
2. Macam macam dan cara sterilisasi eksplan!
C. PEMBAHASAN
1. CARA MEMILIH EKSPLAN
Bahan tanaman yang dikulturkan lazim disebut sebagai eksplan. Dalam perbanyakan tanaman secara kultur jaringan, eksplan merupakan faktor terpenting penentu keberhasilan. Karena dengan memilih tanaman yang tepat dan jaringan-jaringan yang tepat maka kultur jaringan akan mempercepat tumbuhnya tunas-tunas dan individu baru yang identik dengan induknya.
Eksplan yang akan ditanam selain bertujuan memperbanyak massa tanaman, yang biasanya lambat, dengan metode konvensional. Dalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat, selain itu diperoleh tanaman yang bebas virus. Dalam perbanyakan tanaman secara kultur jaringan, ada beberapa faktor penting penentu keberhasilan. Yaitu Umur fisiologis (umur tanaman yang akan digunakan), umur ontogenetic, ukuran eksplan, serta bagian tanaman yang diambil merupakan hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih eksplan yang akan digunakan sebagai awal bahan kultur.
1. Umur tanaman yang digunakan (umur fisiologis).
Umumnya, bagian tanaman yang digunakan sebagai eksplan adalah jaringan muda yang sedang tumbuh aktif. Jaringan tanaman yang masih muda mempunyai daya regenerasi lebih tinggi, sel-selnya masih aktif membelah diri, dan relative lebih bersih (mengandung lebih sedikit kontamin). Sementara itu jaringan tanaman yang sudah tua lebih sulit beregenerasi, dan biasanya mengandung lebih banyak kontamin.
2. Bagian tanaman yang digunakan.
Bagian-bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai eksplan yaitu biji atau bagian-bagian biji seperti aksis embrio atau kotiledon, tunas puncuk, potongan batang suatu buku, potongan akar, potongan daun, potongan umbi batang, umbi akar, empulur batang, bagian bunga. Contoh pada tanaman jat yang diambil adalah trubusan tunas yang baru tumbuh, sedangkan pada pisang adalah bagian bonggol.
3. Umur ontogenik
Merupakan umur ontogenik tanaman induk sumber eksplan. Umur ontogenik adalah masa transisi dari vase pertumbuhan juvenile menuju vase dewasa. Fase juvenil adalah periode pembungaan tiak terjadi dan tidak dapat berlangsung dengan perlakuan yang biasa diambil dari digunakan untuk merangsang pembungaan. Umumnya tanaman ini mudah berregenerasi.
4. Ukuran eksplan yang digunakan.
Ukuran sangat berpengaruh terhadap kultur jaringan karena eksplan yang berukuran besar beresiko terkontaminasi lebih tinggi dibanding yang lebih kecil tetapi kemampuan hidupnya lebih besar dan tumbuhnya cepat dan sebaliknya . Selain itu ketika akan melakukan kultur jaringan ini diusahakan untuk seragam. Apabila kuncup bunga yang dipakai maka semua harus kuncup yang sama.
5. Keterbatasan eksplan
Jika eksplan yang dipakai / digunakan jumlahnya terbatas dan terserang bakteri maka eksplan harus ditumbuhkan terlebih dahulu kemudian puncuknya dipotong dengan hati-hati sebagai eksplan baru. Jika kiltur masih terkontaminasi maka ditumbuhkan lagi sampai tidak terkontaminasi .
2. APA ALAT DAN BAHAN STERILISASI.
Dalam kultur jaringan tentunya kita akan membutuhkan alat dan bahan untuk sterilisasi eksplan. Adapun alat dan bahannya sebagai berikut:
1. Autoklaf
Ini merupakan sterilisasi dengan pemanasan dengan cara: autoklaf diisi dengan air sampai batas “sang-sang”. Kemudian botol-botol eksplan yang berisi medium dimasukkan ke dalamnya. Setelah autoklaf ditutup rapat, kemudian dinyalakan (ada yang model listrik, tetapi ada pula yang dipanaskan dengan kompor gas). Setelah autoklaf dinyalakan, kemudian ditunggu sampai air di dalamnya menunjukkan angka 15, mulai dihitung waktunya sampai 15 menit, kemudian autoklaf dimatikan dan ditunggu dahulu sampai agak dingin. Setelah tekanan menunjukkan angka nol, autoklaf tersebut boleh dibuka dan botol-botol di dalamnya dikeluarkan untuk disimpan sampai saat digunakan. Autoklaf ini digunakan untuk ensterilkan alat-alat kultur jaringan.
2. Ruang inkubator
Ruang ini berfungsi sebagai ruang steril yang didalamnya terdapat sinar UV.
3. Lampu spirtus
Lampu spirus ini digunakan dalam pemanasan atau pembakaran (pada sterilisasi eskplan secara mekanik, biasanya digunakan membakar eksplan yang keras atau berdaging).
Bahan yang digunakan dalam sterilisasi eksplan
Eksplan merupakan sumber kontaminasi kultur, di samping komponen media, faktor manusia, dan lingkungan. Karena itu, sebelum ditanam secara aseptik dalam media yang steril, eksplan harus dibersihkan dari kotoran terluar dan sterilisasi. Sterilisasi eksplan hanya sebatas sterilisasi permukaan atau disinfeksi (menghilangkan infestasi kontamin), bukan disinfeksi (menghilangkan infeksi kontamin dalam eksplan).
Sterilisasi eksplan dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan dua cara yaitu secara mekanik dan secara kimia.
a. Sterilisasi eksplan secara mekanis.
Cara ini digunakan untuk eksaplan yang keras atau berdaging, yaitu dengan membakar eksplan tersebut diatas lampu spirtus sebanyak tiga kali. Eksplan keras yang disterilkan dengan cara ini adalah tebu, biki salak, bung, buah anggrek, akapulaga dan sebagainya.
b. Sterilisasi eksplan dengan cara kimiawi.
Sterilisasi secara kimiawi digunakan untuk eksplan yang lunak seperti daun, tangkai daun, dan sebagainya.
Bahan kimia yang sering dipakai untuk disinfestasi adalah alkohol seperti etil, metil, atau isopropyl-alkohol dengan konsentrasi 70-80%, Ca-hipoklorit atau Na- hipoklorit . Atau bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Macam-macam bahan untuk sterilisasi dan fungsinya:
No. Nama bahan sterilisasi Fungsinya
1. deterjen Membershkan kotora/debu dari eksplan
2. fungisida Memberihkan jamur/cendawan
3. bakterisida Membersihkan bakteri
4. alkohol 70% dan 95% Desinfektan
5. sodium hipoklorik dengan nama dagang clorox atau bayclin Desinfektan
6. mercury chlorit dengan nama dagang sublima 0,05 % Desinfektan
7. tween -20 Agen pembasah
8. antibiotik Desinfektan
9. iodine/betadine Antiseptik

Satu hal yang penting dalam sterilisasi permukaan eksplan adalah mengkompromikan antara usaha untuk mendapatkan eksplan yang steril dan menjaga agar jaringan eksplan tidak rusak akibat tingginya konsentrasi disinfektan.
Untuk meminimalkan tingkat kontaminasi dan mendapatkan pertumbuhan eksplan yang cepat, beberapa perlakuan (threatment) terhadap tanaman induk sumber eksplan dapat diterapkan sebagai berikut:
1. Pemeliharaan tanaman induk di rumah kaca dengan pengendalian hama dan penyakit tanaman secra intensif.
2. Pemangkasan tanaman induk diikuti pemupukan yang seimbang. Flush atau trubusan baru yang tumbuh setelah pemangkasan digunakan sebagai eksplan. Flush yang tumbuh tersebut sebaiknya disemrot dengan fungisida sistemik ( Benlate) dan bakterisida ( Agrept) agar tumbuhnya lebih sehat.
3. Perlakuan tanaman induk dengan temperatur yang tertentu seperti suhu rendah (4oC) atau suhu tinggi (35oC).
4. Perlakuan tanaman induk dengan ZPT seperti sitokonin atau giberelin. Sitokonin untuk merangsang tumbuhnya tunas-tunas aksilar, sedangkan giberelin untuk merangsang pemanjangan tunas.
Pemeliharaan tanaman induk dalam keadaan yang lebih higienis yaitu dengan menumbuhkannya di dalam rumah kaca dengan pengendalian hama dan penyakit tanaman yang intensif membuktikan dapat mengurangi tingkat kontaminasi eksplan yang diambil dari tanaman tersebut, terutama yang disebabkan oleh cendawan. Namun, cara ini sulit diterapkan untuk kontaminasi yang disebabkan oleh mikroorganisme endofilik, terutama bakteri.
Kontaminasi yang disebabkan oleh mikroorganisme endofilik (organisme yang hidup di dalam sel atau ruang antar sel tanaman) yang sering merupakan biote dari tanaman sumber eksplan, sulit diatasi denga sterilisasi permukaan. Keadaan ini disebabkan oleh koloni baktri sering tidak muncul pada saat eksplan baru dikulturkan pertama kali, tetapi beberapa minggu kemudian muncul koloni bakteri. Bakteri tersebut tetap ada setelah disubkulturkan berkali-kali, karena hidupnya memang secara epifit di dalam jaringan tanaman.
D. KESIMPULAN
Dari penjabaran diatas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
Cara memilih eksplan.
 Umur tanaman yang digunakan (umur fisiologis) jaringan muda yang sedang tumbuh aktif. Jaringan tanaman yang masih muda mempunyai daya regenerasi lebih tinggi, sel-selnya masih aktif membelah diri, dan relative lebih bersih (mengandung lebih sedikit kontamin).
 Ukuran eksplan ukuran sangat berpengaruh terhadap kultur jaringan karena eksplan yang berukuran besar beresiko terkontaminasi lebih tinggi dibanding yang lebih kecil tetapi kemampuan hidupnya lebih besar dan tumbuhnya cepat dan sebaliknya
 Bagian tanaman yang digunakan yang digunakan biji atau bagian-bagian biji seperti aksis embrio atau kotiledon, tunas puncuk, potongan batang suatu buku, potongan akar, potongan daun, potongan umbi batang, umbi akar, empulur batang, bagian bunga
 Umur ontogenik adalah masa transisi dari vase pertumbuhan juvenile menuju vase dewasa. Fase juvenil adalah periode pembungaan tiak terjadi dan tidak dapat berlangsung dengan perlakuan yang biasa diambil dari digunakan untuk merangsang pembungaan.
 Keterbatasan eksplan Jika eksplan yang dipakai / digunakan jumlahnya terbatas dan terserang bakteri maka eksplan harus ditumbuhkan terlebih dahulu kemudian puncuknya dipotong dengan hati-hati sebagai eksplan baru. Jika kiltur masih terkontaminasi maka ditumbuhkan lagi sampai tidak terkontaminasi
Alat dan bahan sterilisasi
1. Autoklaf
2. Ruang inkubator
3. Lampu spirtus
Macam- macam bahan sterilisasi
No. Nama bahan sterilisasi Fungsinya
1. deterjen Membershkan kotora/debu dari eksplan
2. fungisida Memberihkan jamur/cendawan
3. bakterisida Membersihkan bakteri
4. alkohol 70% dan 95% Desinfektan
5. sodium hipoklorik dengan nama dagang clorox atau bayclin Desinfektan
6. mercury chlorit dengan nama dagang sublima 0,05 % Desinfektan
7. tween -20 Agen pembasah
8. antibiotik Desinfektan
9. iodine/betadine Antiseptik











DAFTAR PUSTAKA
MSC, Ir. Yusnita Kultur jaringan cara memperbanyak tanaman secara efisien. PT agromedia pustaka. Tanggerang, 2004
Lianah, M.Pd. buku ajar pengantar bioteknologi. Semarang. 2008
HTTP://7ulyt4.WORDPRESS.COM/PENYIAPAN-EKSPLAN-KULTUR-JARINGAN/ 01.30pm 20/3/2010
P Sriyanti hendrayono, dkk, Ir daisy. Teknik kultur jaringan. Kanisius. Yogyakarta. 1994

Kamis, 01 April 2010