Cari Blog Ini

Selasa, 23 Maret 2010

batuk masuk ke dapur aja

Batuk memang menjengkelkan. Tapi batuk sesungguhnya mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan segala sesuatu yang mengganggu saluran pernafasan, seperti lender atau benda asing lainnya. Ketika zat asing mencapai salah satu perangsang batuk pada hidung atau tenggorokan, perangsang itu akan menyampaikan pesan ke pusat batuk di otak dalam waktu sepersekian detik, yang kemudian me mberi sinyal supaya tubuh melakukan batuk.

Gejala ini dapat diakibatkan oleh gangguan cuaca seperti udara dingin, angin kencang, hujan, atau perubahan suhu udara. Asap rokok yang berisi campuran partikel dan gas juga bisa bikin batuk. Pada tiap hembusan asp rokok terdapat 10-14 senyawa radikal bebas, yaitu Hidroksida (OH-). Sebagian besar senyawa radikal bebas ini akan sampai pada alveolus waktu menghisap rokok. Senyawa ini jugalah yang dapat menyebabkan terpaparnya perokok pasif terkena batuk atau bahkan kanker paru-paru. Batuk dapat pula timbul akibat infeksi., misalnya oleh virus flu. Serangan ini umumnya berlangsung sampai dua minggu, bahkan bias lebih lama.

Penyebab batuk lainnya yang bias berlangsung sepanjang hidup adalah alergi. Selama pencetus alergi tiodak diatasi, batuk tetap akan bercokol. Pada anak, batuk umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau alergi. Keadaan yang paling parah yaitu batuk karena penyakit tuberkulosis (TBC), bahkan juga bias berasal dari keadaan yang paling serius, yaitu kanker paru-paru.
Sampai saat ini dikenal tiga jenis batuk. Ada batuk berdahak disertai dengan gangguan pernafasan, batuk tanpa dahak disertai dengan gangguan pernafasan, serta batuk tanpa dahak dan tanpa gangguan pernafasan. Untuk membersihkan saluran nafas dari dahak, diperlukan mekanisme batuk. Namun, terkadang batuk sulit dipancing karena reflek batuk menurun. Selain itu produksi dahak sering gencar dan kental lagi. Pada kondisi ini dibutuhkan pengencer dahak atau ekspektoran.

Mengatasi batuk sebenarnya mudah, terlebih dipasaran tersedia banyak pilihan obat batuk. Baik untuk batuk berdahak, maupun batuk kering alias tanpa dahak. Namun, agar cepat sembuh, kita harus tepat memilih obat. Untuk gangguan pernafasan dapat dipilih efedrin, teofilin, atau salbutamol. Obat ini bekerja sebagai pelega saluran nafas atau merelaksasi otot bronkus. Untuk batuk dengan dahak, cobalah ammonium klorida, guaifenesin, bromheksin, atau gliserilguaiakolat, yang bekerja mencairkan dahak serta merangsang batuk untuk mengeluarkan dahak.

Ada lagi golongan obat batuk yang sebetulnya tidak dianjurkan. Yaitu golongan penekan batuk seperti dekstromethorfan, difenhidramin hidroklorid, atau kodein. Sesuai namanya, obat ini berfungsi mengurangi frekuensi batuk. Namun, efeknya akan mengganggu pembersihan dahak. Jadi, obat ini dipakai hanya jika batuk sudah sangat mengganggu hingga penderita tidak bisa tidur.

Bagi yang suka dengan obat alami, cobalah jelajahi dapur Anda, siapa tahu ada bahan herbal yang bisa dimanfaatkan sebagai obat untukm mengusir si ehem. Kalau tak ada di dapur ya beli di pasar. Ada bahan herbal yang bisa digunakan sebagai ekspektoran, demulsion pernafasan, pelega pernafasa, dan penekan batuk.

Ekspektoran bekerja mengencerkan dahak sehingga akan meringankan batuk. Salah satu tanaman yang popular untuk ini adalah jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Buah sebesar bola pingpong ini mengandung unsure-unsur kimia seperti limonen, lianin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral, dan asam sitrat. Selain jeruk nipis bisa pula digunakan kemukus ( Piper cubeba), saga ( Abrus precatorius), kapulaga ( Amomun cardamomun), jahe ( Zinger officinale), serta lidah buaya ( Aloe vera).

Buah kemukus secara empiris digunakan sebagai peluruh air seni, asma, pencegah mual. Ketika masuk tubuh, kemukus, akan merangsang pengeluaran lender dan melegakan pernafasan. Buah ini mengandung 10-20 % minyak atsiri. Sementara daun saga sudah terbukti sebagai anti bakteri terhadap Treptococcus pneumoniae.

Yang sudah jamak dipakai sebagai obat batuk lainnya yaitu jahe (Zinger officinale). Secara empiris sudah digunakan sebagai peluruh dahak, obat batuk, peluruh keringat, peluruh kentut, peluruh haid, pencegah mual, dan penambah nafsu makan.

Semantara itu, dahak pun bisa dihalau dengan adas ( Foeniculum vulgarae). Herba yang sudah masuk ke golongan demulsion pernafasan mempunyai efek melembutkan dan bersifat antiinflamasi (antiradang ) pada saluran pernafasan. Karena itu herba ini tepat digunakan untuk mengatasi batuk kering, batuk dengan iritasi, batuk pada anak dan penderita asma. Bisa dicoba belimbing wuluh ( Averrhoa bilimbi), asam ( Tamarandus indica), atau akar manis ( Glyicyrrhiza glabra).

Daging buah belimbing wuluh banyak mengandung air yang kecut rasanya. Di dalamnya terkandung kalium oksalat, flavonoid, pectin, tannin, asam galat, dan asam ferulat. Begitu pula dengan buah asam. Campuran air asam dengan gula merah telah terbukti berkhasiat mengusir batuk ringan. Akar manis suah sejak lama dikenal sebagai ekspektoran dan demulsion pernafasan.

Sebagai pelega pernafasan, herba yang digunakan berfungsi melegakan sesak nafas, menghalau batuk non produktif dan asma. Herba golongan ini misalnya thymi ( Thymus vulgaris) dan patikan kerbau ( Euphorbia hirta). Simplisia herba thymi terdiri atas daun dan puncuk daun tanaman yang mengandung 1,2% minyak atsiri. Dalam sediaan farmasi tersedia dalam bentuk ekstrak thymi, berkhasiat sebagai pengencer dahak dan pelega pernafasan. Sedangkan patikan ( Euphorbia hirta) itu tumbuhan herba liar, dan secara empiris digunakan untuk menangani gangguan pernafasan menahun (asma), raadang tonsil, paru-paru, usus buntu, dan disentri.
Herba penekan batuk berguna untuk mengatasi batuk non produktif serta batuk nyang menetap dan tidak kunjung sembuh. Dalam golongan ini ada jahe Zinger officinale yang mengandung senyawa 6-shaogol sebagai antibatuk. Kekuatannya sebanding dengan dengan dihydrocodeinphosphat. Bisa pula dipilih kencur yang sudah lama dikenal sebagai pelega tenggorokan.

Jika tidak mempan, ambil bidara upas ( Merremia mammosa). Herba ini secara empiris digunakan untuk mengobati radang tenggorokan, saluran pernafasan, amandel, paru-paru, dan radang usus buntu, serta mengatasi batuk rejan, batuk kering, difteria, disentri, kencing batu, kencing manis, melancarkan ASI, dan menghilangkan kudis.

Bagi penggemar lalapan, bolehlah memperbanyak konsumsi selada Lectuca sativa. Sayuran ini mengandung alkaloid lactucin, betakaroten, asam folat, vitamin B1, B6, C, E, K, serta mineral kalsium, besi, dan kalium. Selada berkhasiat sebagai penenang dan memperlancar pernafasan. Di sebutkan, sifatnya seperti kodein tetapi lebih lemah.

Bila ingin meramu obat herbal sendiri, kombinasikan bahan-bahan yang dibutuhkan sehingga menjadi ramuan obat yang berguna sebagai penekan batuk, pengurang sekresi bronkus, atau perangsang saluran napas, dan pendorong keluarnya dahak. Tak beda dengan ramuan obat yang dijual bebas di apotek atau toko obat.

Tidak ada komentar: